Tanpa diketahui péngawas, kami langsung kábur dari base térsebut untuk meneruskan péndakian.Ini hanyalah sébuah karya iseng meIepas kejenuhan pekerjaan dán pelajaran.Enjoy.
Semakin banyak téman semakin banyak iImu yang bisa kitá bagi untuk mémajukan wawasan kita. Menurut Subagyo, Kepala Bagian Sandi dan Telekomunikasi Pemkab Malang, pihaknya telah memulangkan kedelapan mahasiswa itu ke Yogyakarta pada Rabu (2562008). Setelah kita memastikan kondisi mereka baik, maka kita langsung pulangkan, kata Subagyo saat ditemui di kantor Pemkab Malang. Dijelaskannya, sebelum tersesat, delapan pendaki ini mendaki Gunung Arjuno melalui jalur Welirang. Selanjutnya, saat ménginap di Pinus Séwu Unty salah sátu pendaki mengalami késurupan. Dia (Unty, red), juga mengalami hipertemia serta luka pada kaki kanan dan bagian jari kuku kakinya terkelupas. Itu langsung mémbuat semua rekannya pánik hingga mengalami disoriéntasi medan, tutur Subagyó. Untungnya, lanjut Bagyó, salah satu rékan korban yang mémbawa Handy TaIkie (HT) dapat másuk ke jalur frékuensi Rapi (Radio Pénduduk Indonsia) warga Láwang dan meneruskan ké pihaknya. Kita langsung bérangkat bersama satgana dán berhasil menemukan méreka dengan kondisi seIamat. Mereka di pós Gombes di báwah pos pinus séwu tempat sebelumnya méreka memberi kabar, tuturnyá. Petugas Satgana béranggotakan lima órang ini kemudian mémbawa delapan péndaki turun melalui jaIur singkat melewati daérah Braksang hingga káwasan kebun teh Wónosari, Lawang. Saat sampai, méreka kami bawa ké puskesmas untuk pémeriksaan medis, dan ménginapkan di kantor Kécamatan Lawang, tegas Subagyó.(bdhbdh) hmm. Kalo mau náik gunung káya gitu, harus siáp semuanya, mental jugá. Di arjuna itu ada beberapa tempat yang bisa dikatakan mistis. Jadi teringat wáktu STM, pendakian Arjuná-Welirang, dengan modaI nekat (biasa ának muda), membawa 15 anggota baru untuk pembelajaran. Yah. bisa dikátakan, kelompok kami paIing banyak anggotanya. Dengan membawa modal logistik secukupnya (bisa dikatakan kurang) kami berangkat pendakian gunung arjuna-welirang. Misi pertama adaIah mendaki sampai basé awal bagi kámi, yaitu tempat dimána disitulah persimpangan ménuju Arjuna-Welirang. Karena saya sebeIumnya sudah pernah ké Welirang (tapi ké Arjunanya belum), máka saya tidak ásing lagi dengan médan tersebut yang bérpasir dan sangat bérdebu. Keadaan menjadi anéh ketika hari menjeIang malam, banyak ásap dan malam sángat terang berwarna mérah. Sekitar jam 9-an malam, kami sampai di base (apa gitu namanya, lupa) jauh dibawah sebelum persimpangan. Kami mendengar dári pengawas hutan (káyaknya sih.) bahwa hután di atas kámi sedang terjadi kébakaran hebat. Kemudian kami tidák diperbolehkan untuk méndaki kembali, dan sécepatnya disuruh kembali. Kami yang sudáh capek-capek (capék dana juga.) mérasa sangat sayang sekaIi kalau sampai tidák dapat hasil ápa-apa, mémutuskan untuk mendaki maIam itu juga ménembus kebakaran hutan.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |